Weekend Santai di Ice Skating Mall Taman Anggrek

Banyak hal lucu yang terjadi waktu saya mencoba ice skating untuk pertama kalinya di mall Taman Anggrek kemarin minggu. Selain kebodohan kostum yang salah, kebodohan lainnya adalah saya dan seorang teman baik saya yang tanpa pengalaman bermain sama sekali (jangankan ice skating, roller blade aja belum pernah coba) akhirnya nekat antri di loket pembayaran. Dikarenakan rongrongan rasa penasaran dan wanna trying something fun before I died-Ego, jadilah kita berdua memasuki podium arena seluncur es, waktu di lantai biasa sih keren-keren aja pakai sepatu skate, seimbang, tidak licin dan tidak ada perasaan takut jatuh. Lalu apa yang terjadi waktu sampai di lantai es?
Eng..Ing..Eng.. Merapat-Merapat-Kepinggiran-Cari-Pegangan. Posisi amat keren itu bertahan selama 30 menit. hahaha!. Jangankan meluncur, melepas pegangan aja saya takut. Apa sih sebenarnya yang ditakutkan?. Hanya jatuh, basah sedikit, sakit sedikit. Harusnya saya kepikiran hal itu dari awal sehingga tidak menyiakan waktu setengah jam. Malu pula sama anak kecil, melihat mereka 10 menit saja sudah gowas gowes dengan girangnya kesana kemari, pakai jatuh juga - but its not a big deal for them. Oh irinya.

Setelah setengah jam pertama yang kami habiskan dengan cekikikan menertawakan kebodohan sendiri, akhirnya kami berdua niat melepas pegangan juga. Oh akhirnya...! Daripada kepalang malu dengan anak-anak kecil yang kita minta ajari (kok ya kakak-kakak ini bebal banget), dan sayang juga sudah masuk tapi cuma bisa pegangan. Berbekal instruksi singkat penjaga, dan pemandangan anak balita yang sedang dibimbing trainer di bagian khusus belajar, yang saya perhatikan gerakannya. Akhirnya karena jasa mereka semua bisa juga saya berjalan tanpa pegangan. Oh akhirnya...! Tapi tolong jangan dibayangkan saya bisa meluncur seperti atlet ice skating bersanggul kecil berpakaian balerina di televisi itu, jauh sekali ekspektasinya. Berjalannya kami yang baru belajar ini, tak beda jauh seperti penguin. Seperti balita usia tiga tahun yang saya perhatikan. Kepuasannya luar biasa lho "Akhirnya bisa juga keliling papan es seluncur. yay!" walaupun kayak penguin. hahaha.

Suasana di Arena Ice Skating

Si Bocah Penguin

Menurut teman saya, Gina. Anak kecil mudah belajar ice skating itu karena mereka belum kenal rasa sakit. Masih kebal Trauma, berbeda dengan orang dewasa. Menurut saya, anak kecil itu datang ke arena ice skating dengan perasaan girang akan meluncur "Wah.. ada mainan baru yay!". Lalu giranglah mereka. Sedangkan kita yang sudah angkatan om tante begini datang kesana dengan perasaan "Rasanya apa ya? mau coba ah, tapi takut jatuh". Alhasil takutlah kita. Dugaan pertama kali sudah menyiutkan nyali.

Hiburan ini, yang hanya ada satu di Jakarta menurut saya sangat recomended. Pemandangan Ayah dengan bocah lelakinya - Ibu dengan putrinya. Ou they look so warm and cludding each other. Hiburan keluarga yang bermanfaat. Untuk pasangan dan yang sedang PDKT juga jadi momen kesempatan, kesempatan memanfaatkan kebutuhan wanita akan rasa aman, ehem! Sensasinya mungkin tidak jauh beda ketika nonton film horor di bioskop, waktu ceweknya mukul-mukul atau gemes ketakutan megangin cowoknya. hehehe...

Harga tiket masuk SkyRink untuk hari biasa Rp. 52.000 berlaku seharian sedangkan untuk hari libur Rp 58.000 berlaku 2 jam (jika lebih akan dicharge lagi sekitar 8000 rupiah). Oiya, jangan lupa membawa alas kaki tebal dan sarung tangan sendiri. Saya jadi kepingin main lagi, mengulangi kebodohan yang sama agar terbiasa.

Let Slide !