Kalau anak gaul ngebet banget datang ke acara DWP, saya, kutu buku ngaku-ngaku ini sudah cukup bahagia bisa datang ke acara tahunan Festival Pembaca Indonesia yang digelar sama rutinnya dengan DWP. Setiap akhir tahun di bulan Desember, acara Festival Pembaca Indonesia berhasil membuat bulan Desember saya bewarna. Saya tidak peduli datang ke sana dengan teman atau sendirian, ketika sudah sampai lokasi, saya seperti menemukan taman bermain. Bukan taman dengan pepohonan sebenarnya, namun stand-stand berisi: pameran buku dari berbagai penerbit, komunitas buku fantasi, komunitas buku detektif, Komunitas Blogger Buku Indonesia KBBI, ruang bermain anak, belum lagi ada Bioskop mini yang memutar film dari adaptasi buku, dan Komunitas Penulis Books For Blind yang ikut meramaikan juga tahun ini, membuat saya adem.
Dua jam berputar-putar di tempat yang sama tidak membuat saya kelelahan. Bahkan, acara Talk Show bersama penulis dan acara puncak pembacaan Anugrah Pembaca Indonesia luput saya ikuti karena terhipnotis oleh buku-buku yang menggelepar dengan tidak sopannya di atas meja Book Swap—kegiatan menukar buku ini.
Di mana lagi saya bisa bertukar buku sebebas ini? Di mana lagi saya bisa ikutan Book War—berebutan novel-novel fenomenal pada jam tertentu? Di mana lagi saya bisa melihat booth komunitas buku yang unik-unik? Di mana lagi saya bisa dapat novel secara cuma-cuma? Di mana lagi? Ya, cuma di acara Festival pembaca Indonesia ini.
Tahun ini Festival pembaca Indonesia diadakan di gedung Synthesis Tower, Pancoran, Jakarta Selatan. Tempat yang strategis dan mudah dijangkau angkutan umum, jadi saya bisa sampai di sana agak pagian dan masih kebagian buku-buku bagus di meja Book Swap. Dari delapan buku yang saya persiapkan untuk ditukar, saya sudah cukup puas menukarkan enam. Keenam buku yang saya dapat memuaskan semua. Bahkan saya menemukan buku terjemahan Alain De Botton – On Love. Ya, Tuhan! Senang sekali rasanya bisa menukar enam buku yang sudah emoh saya koleksi dengan buku apik-apik di bawah ini. *ciumin bukunya atu-atu*
Ah, rasanya saya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas perjuangan teman-teman member dan panitia Goodreads Indonesia yang tidak bosan menyelenggarai acara ini. Saya doakan semoga tiap tahun semakin baik lagi, semakin besar kucuran donaturnya, sehingga acara Festival Pembaca Indonesia juga semakin kece. Aamiin.
Berkat kelamaan nampang di dekat meja Book Swap, saya didatangi dan dimintai tolong oleh panitia agar bersedia diwawancara selama kurang lebih 10 menit. Tadinya saya kira cuma wawancara biasa, tapi kok ada video recorder dan mic-nya gede banget. Berasa bakal masuk TV, untung sebelum jalan saya pakai lipstick menor. :))
O, iya. Saya tidak memotret kemeriahan suasana acara lainnya, mohon maaf kalau postingannya agak sepi. Sejak awal saya memang tidak meniatkan untuk membuat reportasenya. Sesungguhnya postingan inipun akan saya isikan mengenai Workshop Kelas Puisi Pak Sapardi. Namun curhat saya tentang acara Festival Pembaca Indonesia kepalang panjang begini, jadi postingan cara membuat Puisi ala Pak Sapardi akan saya jadwalkan besok hari. Semoga ada yang menanti. Hehehe.
Dua jam berputar-putar di tempat yang sama tidak membuat saya kelelahan. Bahkan, acara Talk Show bersama penulis dan acara puncak pembacaan Anugrah Pembaca Indonesia luput saya ikuti karena terhipnotis oleh buku-buku yang menggelepar dengan tidak sopannya di atas meja Book Swap—kegiatan menukar buku ini.
Lihat ekspresi mereka yang sedang memilih buku untuk di-swap. :D |
Di mana lagi saya bisa bertukar buku sebebas ini? Di mana lagi saya bisa ikutan Book War—berebutan novel-novel fenomenal pada jam tertentu? Di mana lagi saya bisa melihat booth komunitas buku yang unik-unik? Di mana lagi saya bisa dapat novel secara cuma-cuma? Di mana lagi? Ya, cuma di acara Festival pembaca Indonesia ini.
Tahun ini Festival pembaca Indonesia diadakan di gedung Synthesis Tower, Pancoran, Jakarta Selatan. Tempat yang strategis dan mudah dijangkau angkutan umum, jadi saya bisa sampai di sana agak pagian dan masih kebagian buku-buku bagus di meja Book Swap. Dari delapan buku yang saya persiapkan untuk ditukar, saya sudah cukup puas menukarkan enam. Keenam buku yang saya dapat memuaskan semua. Bahkan saya menemukan buku terjemahan Alain De Botton – On Love. Ya, Tuhan! Senang sekali rasanya bisa menukar enam buku yang sudah emoh saya koleksi dengan buku apik-apik di bawah ini. *ciumin bukunya atu-atu*
Keenam buku yang saya dapat dari hasil Book Swap |
Ah, rasanya saya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas perjuangan teman-teman member dan panitia Goodreads Indonesia yang tidak bosan menyelenggarai acara ini. Saya doakan semoga tiap tahun semakin baik lagi, semakin besar kucuran donaturnya, sehingga acara Festival Pembaca Indonesia juga semakin kece. Aamiin.
Berkat kelamaan nampang di dekat meja Book Swap, saya didatangi dan dimintai tolong oleh panitia agar bersedia diwawancara selama kurang lebih 10 menit. Tadinya saya kira cuma wawancara biasa, tapi kok ada video recorder dan mic-nya gede banget. Berasa bakal masuk TV, untung sebelum jalan saya pakai lipstick menor. :))
O, iya. Saya tidak memotret kemeriahan suasana acara lainnya, mohon maaf kalau postingannya agak sepi. Sejak awal saya memang tidak meniatkan untuk membuat reportasenya. Sesungguhnya postingan inipun akan saya isikan mengenai Workshop Kelas Puisi Pak Sapardi. Namun curhat saya tentang acara Festival Pembaca Indonesia kepalang panjang begini, jadi postingan cara membuat Puisi ala Pak Sapardi akan saya jadwalkan besok hari. Semoga ada yang menanti. Hehehe.
wah bukunya mas Prie GS.. biasanya buku2 dia keren2 ya kak :)
ReplyDeleteIya. Saya punya empat bukunya yang lain, makanya ketemu ini seneng banget.
Deletepengeen ikuut.
ReplyDeletekelihatan senyum2 cengir plus mupeng ya lihat tumpukan buka, set dah
ReplyDeleteIya, mupeng semua. Muka Pengen. :))
DeleteKalau udah ikutan gini kalap ya Prie!!!
ReplyDeleteTahun lalu batal kesini karena ada acara lain.
Tahun ini batal terhalang perut besar, takut dedek kenapa-napa saat Book War :D
Mudah-mudahan tahun depan bisa ikut sambil ajak dedek juga :)
Amin ya Sandrine! Gapapa tahun ini kamu fokus sama baby dulu. Tahun depan bisa aktif ke mana-mana lagi.
DeleteWah, seru banget bisa tukeran buku ya. Aku juga kalau ikutan pasti betah, hihihi :)
ReplyDeleteIyah, semoga Festival Pembaca Indonesia kedepannya bisa merambah kota lainnya, ya. :)
DeleteWidih.. mba prie ini ada di mana2. Btway memang buat buku bisa kalap ya.. saya sih ga kutu buku. Tapi suka aja beli buku.. pernah nyaris pingsan keasyikan muter2 book fair.
ReplyDelete:-)
Hahaha. Biar dibilang sibuk aja, Mbak. Pasti Book Fair-nya penuh banget ya sampai nyaris pingsan gitu?
DeleteWah.... seru acaranya. Andai deket pasti aku datengin. :D
ReplyDeleteKok keren sih ada book swap begini.. Aku baru tau xD
ReplyDeleteBerasa inget sekolah asrama suka tuker tukeran novel sama temen sampe pada ga balik lagi x')
Hahaha. Aku juga pernah begitu, bukuku gak dibalikin, terus gantian deh bukunya kupinjem tapi gak kubalikin. Hihihi. :p
Deletetemenku yang dari Surabaya juga bela-belain untuk ikutan festival pembaca ini, seru banget yang swap :D
ReplyDeletekalau materi dari penerbit, biasanya juga dapat goodybag buku :") pengin ke sana
Wah.. sungguh perjuangan dari Surabaya ke Jakarta buat datang ke acara ini. Kalau saya mungkin gak akan segigih itu. Hebat temennya Mbak Sari. :))
DeleteMau ikutttt... Tapi gak bisa. Gak ada temen jalan. -_-
ReplyDeleteIshh.. manja banget. Saya aja jalan sendiri. :))
DeleteEh aku baru baca waras di zaman edan baru 10 halaman dan sampai sekarang ngak kelar2 hahaha
ReplyDeleteHahaha. Orang sibuk mah beda :p
DeleteKirain Om Cum bacanya cuma buku traveling aja.
Wah mbak, aku malah baru tahu ada festival pembaca indonesia -___- wah asyikk banget bisa tukar menukar buku XD
ReplyDeleteAsyik, dong! Makanya ikutan :D
Delete