Banyak hal yang saya anggap penting sewaktu kecil dulu, menjadi sepele seiring bertambahnya usia saat ini. Sebut saja anting-anting di telinga, baju baru di hari raya, pandangan orang lain tentang saya, teman nonton bioskop, dan perayaan ulang tahun.
Dua minggu lalu, usia saya genap 29 tahun. Tidak seperti ketika saya masih sekolah dulu, bahkan kuliah, saya masih merasa tanggal 24 April adalah keramat. Bukan hanya saya, kalau bisa keluarga, teman dekat, dan orang yang saya kenal harus ikut merayakan. Baik dengan hadiah ataupun sebuah ucapan, "selamat ulang tahun!" Saya bisa keki sendiri jika ada teman dekat yang lupa memberi selamat.
Betapa perhatian dan perlakuan spesial adalah sebuah kebutuhan untuk saya, dulu.
Tidak ada salahnya perayaan, apalagi hanya datang setahun sekali. Saya saja merasa semakin tua umur maka perayaan, hiruk-pikuk, dan sejenisnya, semakin tidak begitu penting. Energi pun waktu luang semakin sedikit, sedangkan rutinitas pekerjaan serta masalah yang musti diselesaikan semakin banyak. Belum lagi urusan ngeblog yang sama seriusnya dengan urusan kantor. Oleh karena itu saya sudah tidak lagi meladeni hal-hal yang saya anggap penting sewaktu kecil dulu.
Saya bersyukur, semakin bertambahnya usia, saya semakin tahu apa saja kebutuhan saya.
Untung jalan ini adalah drama yang saya pilih sendiri. Saya menyenanginya. Sahabat yang saya miliki hanya sedikit, tetapi mereka selalu ada dan peduli, itu cukup. Saya masih punya profesi untuk membiayai kebutuhan hidup, itu cukup. Saya memiliki hobi ngeblog yang saya tekuni sampai saat ini, itu lebih dari cukup. Walau saya sering kewalahan membagi waktu, berkat serius ngeblog, saya sedikit-sedikit belajar tekun, mandiri, dan menahan diri. Saya belajar yakin dan berani bermimpi walau kenyataan dan teori masa depan begitu getir.
Usia saya semakin banyak, badan saya semakin renta, tetapi jiwa saya enggan dewasa.
Banyak orang mengatakan bahwa wanita di usia saya harusnya sudah berumah tangga, mengasuh anak, atau kalau masih sendiri minimal sudah punya jabatan di kantor. Entah hal ini harus saya syukuri atau waspadai, saya tidak pernah merasa nyaman memilih jalan seperti—yang banyak orang diktekan pada saya—itu; saya tidak pernah nyaman berjalan dengan menapaki sepatu milik orang lain. Walau sepatu tersebut dapat mengantarkan saya ke gerbang kesuksesan yang banyak orang bicarakan. Saya hanya mau melangkah dan mengenakan sepatu yang saya pilih sendiri. Saya begitu keras kepala seperti anak kecil.
Saya merawat teori milik saya sendiri.
Atas sepatu yang saya pilih sendiri, saya bahagia mengenakannya meski orang di sekitar saya merasa risih dan menderita melihatnya. Saya tidak bisa memenangkan semua hal dalam hidup, bukan? Termasuk harapan orang akan saya. Saya hanya bisa berharap, ketika saya menjalani usia saya yang ke 29, 30, 40, 50 tahun nanti, saya tidak kehilangan jalan dan sepatu yang sudah saya pilih. Aamiin.
Pedurenan 08.05.2016
Pukul tiga dini hari. Terima kasih atas ucapan, harapan, dan doa-doa yang dipanjatkan untuk saya.
Sebagai orang yang gak ngerti kalimat kiasan, ataupun cerita tahilalats (tapi tetep baca, walaupun nanya artinya hahahaha), aku lebih suka tulisanmu yang komersil. Karena lebih bisa ku mengerti. Hehehehe
ReplyDeleteHahahha. Lia kamu kok lucu banget sih! *cuil pipinya*
Deletesaya malah berharap ngga ada perayaan XD
ReplyDeleteSaya pun, bahkan sampai ke perayaan pesta perkawinan. :)))
Deletewaaa happy birthday ka aprie,, sukses teruss ya, makin kece aja blog nya heheh ;)
ReplyDeleteMakasih Erikaaa! Sukses juga untukmu. Hehehe ;))
DeleteJalan lain ke roma? Uwuuuw...
ReplyDeleteKalau bisa sampai rusia. :')
DeleteSelamat ulang tahun mbak aprie, salam buat bagong X)
ReplyDeleteTerima kasih Om Fandhy. Besok sabtu kusalamin ya! :))
DeleteSelamat ulang tahun kak #EhTelat
ReplyDeleteBnetar lagi gw juga ultah yg ke 22++ dan berharap semua orang ngak ada yg NGEH coz aku tak mau berkurang nya usia dan mereka senang hahaha
Hahahaha.. kamu selalu nampak awet muda kok Om! Makasih ya, selamat ulang tahun juga kemarin.
Deletemeski usia semakin menua tapi semangat tetap belia... ya ga pri???
ReplyDeleteYoi, Mir! Tua tuh apa sih? :))
Deletewonderful
ReplyDelete