Postingan ini adalah lanjutan dari Traveling ke Jepang Ala #PIXYTokyoBeautyTrip [Part 1] yang sudah saya tulis kemarin. Pada postingan part 2 ini, saya akan menuliskan catatan perjalanan hari kedua kami di Tokyo. Ada yang bisa nebak, kira-kira kami ngapain aja? Kegiatan kami enggak jauh-jauh dari kecantikan dong, namanya juga Beauty Trip. Hehehe.
Rangkaian kegiatan hari kedua kami adalah: Tokyo City Tour keliling Ginza dan Harajuku, makan ramen fenomenal, dan hair makeover di Watanabe Salon.
Sebelum saya cerita tentang serunya kegiatan di atas, saya mau tunjukin daerah tempat kami menginap. Saya bersyukur banget kami enggak menginap di hotel, pemandangan seluk beluk perumahan di Tokyo bisa kami lihat setiap hari. Asli, rumah warganya unik-unik banget. Kayak gini contohnya.
Bentuk rumahnya kawai banget. Enggak ngerti lagi :( |
Di sepanjang jalan utama Tokyo, saya banyak melihat Apartemen. Nah, di kedalaman jalan-jalan sempitnya, banyak rumah yang unik. Rumah-rumahnya tidak besar tetapi pasti bertingkat 2 lantai, tidak pula bergarasi dengan pagar yang tinggi menjulang. Saya heran, bagaimana bisa kendaraan seperti mobil dan sepeda diletakkan di luar rumah begitu aja. ENGGAK ADA MALING YANG NYOLONG APA? JAPAN, WHY YOU SO AWESOME!
Jalanan di sekitar Apartemen kami |
Ini juga jalanan di sekitar apartemen kami. Pengen gegoleran? |
Yak, itu tadi sedikit cerita tentang kekaguman sama gang sempit (((sempit))) di Tokyo. Sekarang saya mau lanjut cerita kegiatan hari kedua kami dengan tema Street Style! Dari pagi kami sudah dress up dan makeup biar enggak kalah sama gayanya orang-orang Tokyo. Nih, gaya #OOTD saya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Di-list yah biar kayak Fashion Blogger. Hahaha.
1. Puple bandana Cindy
2. Purple Sleeveless Dress Cotton On
3. Tribal Outer H&M
4. Platform AdorableProjects
5. Micky Mouse Backpack Toko Mall Ambasador
6. PIXY Lip Cream No.04 Fun Fuchsia
6. PIXY Lip Cream No.04 Fun Fuchsia
Ini gaya saya. :p |
Gaya temen-temen. Kawai semua! |
Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah Ginza. Pukul 10 pagi kami sudah sampai di sini. Ginza memang sebaiknya dijadikan tujuan pertama jika teman-teman mau city tour di Tokyo. Saat weekend tepat jam 12 siang di Ginza ada car free day! Seru banget bisa gelindingan di jalan utama Ginza tanpa takut sama kendaraan yang lalu-lalang.
Ginza sebelum Car Free Day |
Ginza setelah Car Free Day |
Tadinya saya sama temen-temen heran, kok tiba-tiba jalanan rusuh, mobil pada ilang, orang pada lari-larian. Saya kan curiga ini ada zombie invation apa gimana? :( *maaf, anaknya terlalu insecure* eh... ternyata ada car free day. Momennya epic banget. Bahkan ada yang sampai pasang parasol, berasa di kafe. Hahaha.
Ada yang pasang parasol di tengah jalan. Epic! |
Apa aja yang bisa dilihat di Ginza? Pertama, Ginza itu terkenal sama toko-toko fashion kelas atas. Prada, Chanel, Zara, Uniqlo, ada di sini. Enggak banyak toko yang saya kunjungi di Ginza, hanya dua, GU dan Uniqlo, itupun tanpa membeli apa-apa. Menurut Referensi Ibu-Ibu asuh kami, toko GU yang paling murah di Ginza. Memang iya, sih, dan itemnya juga paling anak muda. Fyi, Uniqlo Jepang mahal banget, Gengs~ entahlah, mungkin kalau diskon baru ada yang seratus ribuan. *gadis kere sedih* :(
Walaupun bertaburan toko mahal, Ginza bukan berarti tidak layak dikunjungi oleh Geng Kere seperti saya ini. Jalanan di Ginza asyik banget. Super bersih dan rapi. Orang-orangnya juga enggak membludak seperti di Shibuya dan Harajuku (yang sebentar lagi bakal saya ceritain). Jangan sampai lupa bawa kamera buat OOTD-an di sini. Dijamin cakep.
Woi, lagi pada motoin apa, sih? :))) |
sepeda tergeletak di mana saja |
lagi-lagi sepeda orang jadi prop foto. Ini enggak ada yang rante, lho! |
Setelah puas belanja, foto-foto dan keliling Ginza, bus kami langsung berangkat lagi menuju Harajuku. Yay! ini jalanan yang pengen banget saya samperin. Dari zaman SMA saya doyan komik Jepang, Harajuku selalu disebut-sebut.
But, beyond of expectation, Harajuku penuhnya bukan maen. Kalau boleh saya analogikan, Harajuku ini kayak Tanah Abang Jakarta. Hahaha. Jalanannya sempit tapi penuh sama toko fashion, restoran, camilan, dan remaja dengan kostum beraneka rupa. Harajuku adalah spot paling berisik sekaligus paling murah di Tokyo.
But, beyond of expectation, Harajuku penuhnya bukan maen. Kalau boleh saya analogikan, Harajuku ini kayak Tanah Abang Jakarta. Hahaha. Jalanannya sempit tapi penuh sama toko fashion, restoran, camilan, dan remaja dengan kostum beraneka rupa. Harajuku adalah spot paling berisik sekaligus paling murah di Tokyo.
Saya seneng di Harajuku bisa nemu Daiso, toko yang isinya barang-barang seharga (hampir semua) 100 Yen, ada beberapa yang seharga 50, 200, bahkan 400 Yen, sih, tergantung nilai barangnya. Barang yang saya beli rata-rata seharga 100 Yen, tapi pas di bawa ke kasir dan ditotal bisa sampai 4000 Yen, dong. Kalap! Padahal yang dibeli banyakan bunga artificial buat prop foto produk di blog. Hahaha. Makanya kalau ke Daiso bawa kalkulator!
Takeshita-Harajuku Street |
Look at that Boots! Yang tingginya 30 senti juga ada di Harajuku.
Toko sepatu di Harajuku |
Kami nyobain dua camilan legenda di Harajuku, yang pertama Cotton Candy sebesar kepala ini. Rasanya berbeda ditiap lapisan warna. Makan cotton candy sebesar ini jangan sendirian, beli dan makan barengan juga enggak abis-abis.
Makanan kedua yang kami beli barengan adalah The Crepes. The Crepes di Harajuku wajib coba! Ukurannya besar, buah dan topping-nya banyak. Yang menjadi ciri khasnya adalah kulit Crepes-nya basah dan tebal. Ini sih selera saya, es krim dan krimnya juga tidak terlalu manis. Maaf tidak ada gambarnya, saya lupa foto. :(
Cutton Candy sebesar kepala |
Selesai keliling dan belanja, kami semua makan siang di Afuri Ramen. Menurut Tour Guide kami, Ms. Elina (yang kecantikannya paripurna bikin kami semua iri), Afuri Ramen sangat fenomenal di Tokyo karena rasanya segar. Bener aja, kita ke sana pas jam makan siang antriannya sampai 20 meter lebih.
Selfie sama Ms. Elina dulu di depan Afuri Ramen |
Ada cerita seru sewaktu kami mengantri. 4 orang remaja Jepang berbatik tiba-tiba ada di depan kami, mereka kayaknya mau nyamperin tapi malu-malu. Padahal kami semua udah bisik-bisik ngomongin mereka, "kok ada cowok Jepang pakai batik di Tokyo?"
Kami langsung menanyakan apakah batik yang mereka pakai dari Indonesia, mereka langsung meng-iya-kan. Lalu semua membaur dan terciptalah percakapan panjang.
Ternyata... di dekat Restoran Afuri sedang ada Festival Indonesia-Japan, tapi mereka kurang letaknya di mana. Mereka fikir kami adalah bagian dari panitia festival. Mereka adalah 4 pelajar yang salah satunya pernah student exchange di Indonesia, mengelilingi Jakarta, Jogja, dan Lombok. Bangga, kan?
Grup selfie bareng Akang Tokyo |
Pertemuan kami sama 4 Akang Tokyo tadi bikin antrian jadi enggak berasa. Tibalah giliran kami masuk dan menyantap ramen fenomenal ini.
Penampakan Afuri Ramen |
Salah saya memesan Ramen kuah asin, padahal di Afuri terkenal dengan Ramen kuah Citrusnya, agak asam. Mangkuk aslinya lebih besar, isinya banyak banget. Kuah segarnya diseruput pakai sendok kayu ini. Saya lupa harganya berapa karena Ms. Elina yang mengantri di mesin pembayaran. Sebelum makan kita harus memasukan uang ke mesin untuk ditukarkan tiket dulu. So, pelayan dan penyaji makanan tidak sama sekali memegang uang. Higienis, ya?
Sorenya kami lanjut nyalon di Watanabe Hair Makeover Salon. Salon ini ada di lantai bawah sebuah gedung kecil. Ukuran Salonnya tidak megah tapi pelanggannya banyak orang asing. Mr. Momo, Hair Stylist sekaligus Manager yang sedang mengerjakan rambut saya ini pernah tinggal sebentar di Bali. Bahasa Inggrisnya lancar. Ms. Kikumi, Hair Stylist Assistannya juga ramah, detail dan murah senyum.
Muka saya kenapa begini, deh, :| |
Tadaaa~ ini dia hasil hair styling Mr. Momo dan Ms. Kikumi. Please... jangan bilang-bilang yang lain, ya, abis nyalon di Watanabe Hair Makeover saya enggak keramas 3 hari. Sayang, takut rambutnya rusak. :(
Hasil nyalon di Watanabe Hair Makeover |
Selfie bareng Cynda |
Petualangan hari kedua kami di Tokyo berakhir di sini. Jangan lupa, simak kelanjutan keseruan kami di hari terakhir, ya! Traveling ke Jepang Ala #PIXYTokyoBeautyTrip [Part 3]
Salam,
Aaaak, itu rumah mungil di foto paling atas bikin mupeng. Seneng banget liat rumah mungil-mungil tapi sedap dipandang kaya gitu. Pengen tahu juga dalamnya seperti apa ya.
ReplyDeleteDalamnya modern tetapi tetap ada unsur Jepangnya, Pak. Seperti tembok putih yang minimalis, toiletnya hi-tech, tetapi lantainya tetap kayu.
Deletesuka rumahnya, suka ootd nya, merasa ikut kalap juga nanti ya kalo seandainya bisa ke harajuku, terus itu ga keramas 3 hari, emmmmmmm
ReplyDeleteSerius lho aku enggak keramas 3 hari tapi rambut masih on point. :))
Delete