Bagi sebagian wanita, kata "investasi" dan "saham" terdengar begitu rumit dan njelimet di telinga, apalagi ketika dipraktikan. Adakah pembaca yang merasa seperti itu juga? Iya, saya pun begitu. Nabung aja susah apalagi disuruh investasi? đ
source: pexels.com | edited by: Aprijanti |
Tanpa kita sadari, sejak kecil kita sudah belajar investasi melalui banyak media, seperti celengan dan tabungan. Setelah dewasa kita mengenal deposito, emas, properti, reksadana, dan saham. Ragam jenis investasi tersebut pasti sudah sering kita praktekan, kecuali... saham.
Kenapa masyarakat Indonesia, khususnya wanita, masih awam dengan investasi saham?
Fakta ini juga dituturkan oleh Ibu Diah Kusuma Dewi, Corporate Communication Indosat Ooredo, melalui presentasinya. Dari total 250 juta penduduk Indonesia, hanya 529 ribu orang saja yang berinvestasi saham. Itu berarti tidak ada 1% nya. Sedih, ya? Bila dibanding dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, masing-masing memiliki 13% dan 30% investor dari jumlah populasi.
Berita baiknya, pertumbuhan jumlah investor saham di Indonesia selalu mengalami kenaikan setiap tahun. Alhamdulillah, ya, semoga jumlah masyarakat Indonesia yang melek investasi saham bisa menyusul negara tetangga. Jangan cuma demam Om Telolet Om aja yang booming, tapi juga demam belajar sahamnya. :p
Saya pun enggak menampik kalau edukasi tentang investasi dan saham di Indonesia masih kurang. Ilmu ekonomi yang didapat melalui pendidikan formal tidak secara dalam mengajarkan hal itu. Banyak orang tertipu oleh broker gadungan, dan akhirnya makin membuat masyarakat menjadi pesimis terhadap investasi saham.
Padahal hal itu terjadi karena kita belum paham ilmunya. Sejujurnya, saya sebagai wanita menutup mata sama yang namanya saham. Saya berfikir lebih enak nabung uang dan emas daripada belajar kurva yang begitu rumit. Sayang sekali, padahal investasi saham adalah investasi menguntungkan yang dapat kita kelola besar kecil keuntungan dan kerugiannya. Makanya, saya merasa beruntung bisa datang ke kantor Indosat pertengahan Desember lalu untuk mengikuti training pelatihan dasar perdagangan saham secara virtual.
Bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Trimegah Securities, Indosat Ooredoo mengembangkan aplikasi virtual mobile trading bernama ISTC. Program pengembangan aplikasi ISTC merupakan program CSR Indosat Ooredoo untuk memberikan edukasi dan wawasan tentang investasi saham dengan cara yang menyenangkan. Gimana enggak menyenangkan, setiap orang yang install aplikasinya langsung dikasih uang Rp. 50,000,000, walau dalam bentuk virtual, at least kita jadi bisa belajar saham tanpa keluar modal betulan. Hehehe.
Gimana caranya belajar investasi saham melalui aplikasi ISTC?
- Pertama-tama, buka dulu website www.indosatooredoo.com/istc via browser untuk melakukan registrasi. Isi data diri dengan lengkap dan benar. Sebagai catatan, nomor yang didaftarkan harus nomor Indosat Ooredoo.
- Setelah registrasi berhasil, kita akan menerima email berisi User ID dan Password sementara yang digunakan untuk melakukan login di ISTC Application.
- Download ISTC Application via android dan iphone.
- Setelah memasukkan User ID dan Password yang sudah diberikan via email tadi, lengkapi data diri kembali dan masukkan nomor OTP atau PIN yang kita terima melalui sms.
- Setelah berhasil, kita akan mendapatkan profile lengkap dan uang virtual sebesar Rp. 50,000,000 yang dapat langsung digunakan untuk membeli lembar/lot saham.
- Jangan salah, walaupun ISTC hanya aplikasi, semua informasi pasar modal yang ada di dalamnya adalah real alias asli dari BEI!
- Di dalam aplikasi, kita dapat melihat portofolio saham, melakukan pembelian saham, melakukan penjualan saham, mengecek harga saham setiap perusahaan yang terdaftar, dan melakukan analisa pasar. Keren, ya?
Yah, namanya juga belajar, belum bisa prediksi mana harga saham yang turun dan naik. Total value saya bisa jadi meningkat seiring banyaknya analisa dan transaksi jual/beli yang saya lakukan. Sejauh ini saya udah membeli saham-saham berikut:
- saham Bank BNI sebanyak 13 lot
- saham Indofood sebanyak 20 lot
- saham Telkomsel sebanyak 30 lot
Bagaimana caranya membeli saham melalui aplikasi ISTC?
Caranya adalah:
1. Ketahui dulu porfolio perusahaan yang akan kita beli lembar sahamnya, jika sudah yakin untuk membeli maka tekan tombol check list kuning di bagian bawah.
2. Pilih menu BUY, lalu masukkan jumlah lembar saham yang akan kita beli. Pada gambar contoh di atas, saya membeli 10 lembar saham Bank BNI sebesar Rp. 5,250,000 atau Rp. 525,000 per lembarnya.
3. Masukkan PIN yang berupa 6 digit angka PIN (yang sudah kita dapatkan pada waktu registrasi aplikasi pertama kali)
4. Order Submitted dapat dicek melalui menu "My Portofolio"
Bagaimana caranya menjual saham melalui aplikasi ISTC?
Caranya sama seperti saat membeli saham, ketika kita ingin menjual saham:
1. pilihlah menu SELL, lalu masukkan lembar saham yang akan kita jual. Pada contoh gambar di atas saya akan menjual 10 lembar saham Indofood sebesar Rp. 7,275,000 atau Rp. 727,5000 per lembarnya.
2. Lakukan konfirmasi penjualan dan cek kembali menu My Portofolio
Gimana, dapat bayangan serunya main saham melalui aplikasi ISTC, enggak? Waktu belajar langsung di kantor Indosat, saya dan temen-temen lainnya menganggap aplikasi ini sebagai Games semata. Have Fun and get money the insight! đ
Aplikasi ISTC secara enggak langsung bikin saya kepo belajar saham. Saya jadi sedikit ngerti kapan kira-kira waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Siapa tahu kan berkat install aplikasi dan googling informasi saham sana-sini, saya bisa jadi pemenang kompetisinya.
O iya, Siapa aja boleh ikutan kompetisi bermain saham melalui aplikasi ISTC. Enggak dibatasi umur, karena pelajar pun boleh ikutan asal sudah punya KTP. Mengenai info kompetisinya, tertulis lengkap di website, ya. Yuk, ikutan! Siapa tau kamu wanita pertama yang bisa menang dan dapat hadiah modal investasi betulan. :)
Salam,
wah .. boleh juga ni ikutan lomba bermain saham ... mau ikutan ahhh ......
ReplyDeleteCusss~ ke websitenya.
Deletepengetahuan tentang saham memang masih kurang. Dengan adanya aplikasi ini, jadi bisa belajar tentang jual beli saham :D
ReplyDeleteSemoga membantu ya, Pak. :)
DeleteIni memudahkan yaa, jadi ngga worry lagi buat investasi.
ReplyDeleteIya, Mbak. Bisa belajar dulu sebelum terjun langsung
Deletemakasih info menariknya
ReplyDeleteSaya tertarik dengan tulisan anda mengenai Pasar Modal
ReplyDeleteSilahkan kunjungin web kami http://pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id/ kami menyediakan artiket mengenai pasar modal di situ.