Saat pandemi seperti sekarang ini, semua orang tidak hanya dituntut untuk bisa survive dari wabah tetapi juga masalah turunannya seperti ekonomi yang merosot tajam. Semua orang putar otak bagaimana bisa bertahan dan terus melanjutkan kehidupan. Dari yang tadinya hanya karyawan kantoran, terpaksa harus turut berjualan. Siapapun yang saat ini sedang berjuang, semangat ya! Aku punya cerita yang siapa tahu bisa menguatkan... cerita tentang seorang single parent dan cancer survivor yang mampu bertahan dengan usaha kulinernya di tengah pandemi ini.
Tanggal 11 November kemarin aku dapat undangan Webinar Kumparan X FWD bertajuk "Laris Manis Bisnis Kuliner di Tengah Pandemi". Pembicaranya adalah Chef Degan Septoadji dan Ella Bustami, Owner dari Ella Klappertaart. Cerita jatuh bangun mereka berdua dalam mengembangkan usaha kulinernya menurutku relate untuk teman-teman yang sedang menjalankan bisnis apapun di tengah pandemi ini.
Dari event webinar ini aku baru tahu Chef Degan punya restoran pribadi yang sudah lama dikelolanya. Insight dari mereka berdua aku catat untuk bekal menjalankan bisnis kelak, biar nggak gampang menyerah walau situasi tersulit sedang melanda kita semua 💪😈
Chef Degan, Ario Astungkoro, Ella Bustami |
Menjadi Koki papan atas Indonesia tidak membuat Chef Degan kebal kritikan, apalagi beliau juga seorang entrepreneur yang sudah menjalankan bisnis restoran sejak lama. Selama pandemi ini Chef Degan menjual menu-menu secara online dengan pengiriman kurir. Menurut beliau, justru selama pandemi banyak keluarga yang ingin makan enak di rumah. Maka dari itu pendekatan personal dengan calon pembeli melalui chat dan media sosial sangat menguntungkan.
Selama menjalankan Bisnis Kuliner, Chef Degan selalu terbuka menerima kritikan karena menurut prinsipnya: tidak semua orang akan suka makanan yang kita buat, semua akan kembali kepada selera. "Saya sering kali meminta feedback sama customer. Nah, feedback dari customer ini buat saya jadi bahan evaluasi dan instropeksi diri. Mental yang kuat dan siap untuk jatuh itu perlu. Tetapi setelah itu, kita harus bangkit semangat lagi!" Begitu kata Chef Degan.
Lain lagi dengan cerita Mbak Ella, mungkin karena kami sama-sama wanita ya jadi aku agak baper dengar ceritanya. Mbak Ella adalah seorang single parent yang sudah bercerai dengan suaminya bertahun-tahun lalu, selain itu beliau juga seorang cancer survivor. Di tengah cobaan hidup yang melandanya, Mbak Ella berpikir untuk membuka usaha buat bekal dia pensiun kelak.
"Saya tidak tahu sampai kapan bisa berkerja di kantor, jadi saat masih ngantor dulu saya iseng-iseng membuat makanan ringan yang bisa dijual ke teman kantor dan ibu-ibu sekitar komplek perumahan. Alhamdulillah diterima dengan baik. Selanjutnya saya yakin the power of mouth itu penting, jadi saya sering mengajukan diri untuk menjadi sponsor makanan di event dan workshop." Usaha menjemput bola ala Mbak Ella patut ditiru, nih! Kalau orang lain sudah merasakan enaknya produk kita, sedikitnya pasti ada yang repeat order, kan? Lalu mereka yang pesan akan merekomendasikan usaha kita ke teman-temannya dengan sendirinya.
Gol Mbak Ella sekarang adalah dapat menjalanan usaha kulinernya dengan sistem auto pilot dan mengumpulkan dana pensiun. Untuk masalah kesehatan dan penyakit, untungnya sudah ditanggung oleh asuransi FWD Cancer protection.
WE ARE ALL SURVIVOR! Host Ario Astungkoro menyimpulkan webinar kita kemarin. Kita semua adalah survivor di medan perang yang berbeda-beda. Bagaimanapun medan yang sedang dilalui, jangan sampai kita berhenti belajar dan bangkit dari kejatuhan. Fokus dengan bisnis boleh akan tetapi kesehatan juga jangan sampai terlupakan.
Saat Mbak Ella menjadi penyintas kanker, nggak kebayang berapa biaya yang harus dikeluarkannya jika tidak ada asuransi? Untungnya sekarang proses kepemilikan asuransi sudah tidak seribet dulu. Di FWD Life, produk-produk asuransi disesuaikan dengan kebutuhan nasabah dan didukung oleh teknologi digital. Salah satunya adalah FWD Cancer Protection.
FWD Cancer Protection adalah produk asuransi kanker online terjangkau yang hadir dengan proses digital end-to-end mulai dari pembelian hingga proses klaim. FWD Cancer Protection memberikan 4 kemudahan dalam prosesnya, mulai dari pengajuan online yang mudah melalui ifwd.co.id, hingga klaim secara online yang mudah di satu aplikasi FWD Max. Produk perlindungan ini memberikan manfaat 100% uang pertanggungan apabila didiagnosis kanker, termasuk kanker stadium awal, dan bisa didapatkan dengan premi yang terjangkau mulai dari Rp10.000 per bulan.
Aku tertarik untuk jadi nasabah FWD Cancer Protection karena perlindungan sakit kanker akan lebih murah jika dilakukan sejak dini. Kalau (amit-amit jangan sampai ya Allah...) kita sakit nanti, sudah tidak ada satupun asuransi yang berani cover, kan! 😭
Dari data diri yang aku masukkan ke https://www.ifwd.co.id/asuransi-kanker/cancer-protection, premi yang aku keluarkan mulai dari Rp 30.000 sampai Rp 80.000-an aja sebulannya. Terjangkau, kan? Biayanya kayak jajan satu kali kopi susu di kafe nih, Sist...
Tahun ini, FWD Life ikut meramaikan hari belanja 11.11 loh! Setiap nasabah yang melakukan pembelian produk asuransi melalui ifwd.co.id akan mendapatkan cashback hingga 25% hingga Rp 2.000.000 dan akan mendapatkan FWD MAX Point hingga 10.000. Untuk temen-temen yang ketinggalan promo 11.11 kemarin, jangan sedih.... bakalan ada flash sale 12.12. Siap-siap pertengahan Desember nanti biar nggak kelewatan, yah! :D
Semoga informasi asuransi digital yang aku share ini berguna untuk temen-temen yang sedang mencari proteksi kesehatan, ya. Dan semoga teman-teman yang sedang menjalankan usaha selalu diberi kelancaran. Aaamiin... 👐
Comments
Post a Comment
Hai, terima kasih sudah berkenan mampir ke blog Aprijanti.com
Saya membaca setiap komentar yang masuk. Jika ada pertanyaan penting, mohon untuk cek kembali balasan saya pada postingan ini, ya! Mohon maaf untuk setiap komentar dari unknown, spam, pornografi, judi, caci maki, dan komentar yang memiliki link hidup, akan saya hapus. Salam! :)