Dari judulnya saja sudah bikin cekat-cekot, ya? Bukan, ini bukan novel religi apalagi buku agama. Buku ini adalah cerpen klasik tahun 1800-an. Sebelum membaca cerpen ini saya belum kenal satupun karya-karya Leo Tolstoy. Setelah membalik halamannya, kemudian terkesan dengan intro penerbitnya, dan membaca dua judul cerpennya, saya langsung memutuskan mencari buku Tolstoy lainnya di goodreads. Buku ini adalah satu dari tiga buku yang saya dapat di stand Jalasutra pada Pameran Buku Indobookfair November lalu. Fyi penerbit Jalasutra sedang sale akhir tahun, lho. All item diskon 30%.
SPA. Yang terbayang oleh kita saat melihat atau mendengar kata itu adalah serangkaian perawatan mewah wanita urban jaman sekarang. Barang mewah sudah pasti tidak murah, dan dilakukan hanya sesekali saja tentunya pada salon atau tempat-tempat spa. Padahal spa sudah ada jauh sebelum salon dan tempat spa pertama kali dibuka. Sejak dari jaman Mesir kuno sampai kekeratonan jawa
berdiri, wanita-wanita jaman dahulu menjaga kecantikan dan kesehatan tubuhnya dengan rutin melakukan kegiatan seperti luluran, pemijatan atau berendaman dengan bahan-bahan alami langsung
dari alam. Gak heran ya kalau wanita jaman dahulu itu jauh dari penyakit (khususnya penyakit kulit) yang bersumber dari bahan dan obatan kimia. Berangkat dari situ pula, saya selalu memilih produk perawatan kulit dengan bahan yang alami.
Buggers disini tentu saja bukan serangga asli. Saya bukan akan bercerita mengenai mal praktek para barista starbucks yang silap kreasi minumannya kemasukan serangga, rambut atau pernak-pernik lainnya. Walaupun pasti ada beberapa langganan yang kedapatan ekstra topping seperti itu :p. Saya menyebut buggers untuk pencuri, maling, tukang tilep dan pengganggu sejenisnya biar terdengar lebih keren karena aksinya juga keren (ya kali nyuri keren).
Tujuan utama dari tulisan ini sebenarnya adalah saya ingin beropini, atau maksudnya menyanggah pendapat orang, teman baik saya sendiri, dimana lugunya amat sangat kelewatan dalam hal menyimpulkan sesuatu. Lalu akan saya rekam pada postingan ini, syukur-syukur bisa jadi esai (ngarep). Tetapi ide lain muncul ketika seseorang (sebut saja Triani, 25 tahun, jomblo, gemar membaca blog saya) yang menginginkan saya menulis hal tentang dia di blog melalui mention twitter.
Yang kemaren ke IBF 2012 mana suaranya? *sepuluh jari ngacung*
Yang bahagia bawa banyak tentengan kresek penuh buku mana suaranya? *enam jari ngacung*
Yang gak satisfied trus cuma bawa buku gitu-gitu aja. Atau yang lupa. Eh ada juga yang gak tau.
MANA SUARANYA? (krik-krik) *satu jari.. dua jari.. ngacung malu-malu*
Yang bahagia bawa banyak tentengan kresek penuh buku mana suaranya? *enam jari ngacung*
Yang gak satisfied trus cuma bawa buku gitu-gitu aja. Atau yang lupa. Eh ada juga yang gak tau.
MANA SUARANYA? (krik-krik) *satu jari.. dua jari.. ngacung malu-malu*